Monday, May 14, 2018

Innalillahi wa Inna illaihi rajiun, Papa.




Kurang lebih 10 tahun lalu. Saat pertama kali papa opname karena di diagnosa ada masalah di jantung. Sejak itu, sering kali bayangin hal aneh2 yang super enggak2. Mulai dari "gmn kalo pas dia lagi di jalan diklaksonin sama orang trs kaget trs jatoh dr motor trs kenapa2" atau bahkan setiap papa tidur, aku pasti liatin "masih nafas gak sih ni orang". Sampe setiap tahun menjelang bulan puasa mikir "gimana kalau ini puasa terakhir bareng dia". Tapi Allah kasih kesempatan buat ramadhan-an bareng sebanyak 10 kali sejak saat itu. Selama 9 tahun setiap selesai bulan Ramadhan pasti pikir. "Gimana kalo ini yang terakhir bareng...". Dan tahun kemarin tahun terpasrah, tersombong dan ter-gak mikir kalo itu bakal jadi yang terakhir. Kayak bulan ramadhan yang ter-"yakin taun besok pasti ketemu". Allah emang ga pernah izinin hambaNya buat sombong. Sekalinya sombong langsung disentil. Kali ini sentilnya beneran kenceng. Last year was our last ramadhan with him.   Dari sekian banyak kalimat gak bersyukur. Ku berusaha mencari 1 hal baik yang perlu disyukuri yang nyempil ditumpukan ketidakbersyukuranku tadi yaitu "Allah udah kasih 10 kali, dan kamu bilang itu kurang. Gimana kalau cuma dikasih satu kali sejak saat itu, atau bahkan gak dikasih sama sekali. Betapa 10 itu akan sangat engkau syukuri."
I hold my self tight. I know You love me God. I thank You for the things i had without any prayer, i have had freely and easily. Please love my Dad also, there. Amin

 

Sutisna Bin H. Ahmad Sahili Iskandar -Al fatihah. 

Monday, August 28, 2017

Antara Aku Dan Hujan


Kiranya hubunganku dengan hujan seromantis ini; Aku memakinya beserta menyalahkannya. Kemudian, aku tetap mengatakan padanya mengenai rasa terimakasihku atas hadirnya. 
Sebab hatiku menghangat dalam dingin deru anginnya, menghangat meski menyerap basahnya. 


-deaeka- July 2017

Friday, August 25, 2017

Gelap dan Terang


Tuhan menciptakan gelap dan terang. Dua hal yg bertolak belakang namun dengan uniknya keduanya memiliki persamaan yang baru kusadari.
Keduanya justru mampu membuat tak jelas terlihat. 


Sore ini. Pandangan kaburku menatap langit sore indah tidak dikabulkan berkat kacamata hitam yang memperjelasnya. Selama ini, selalu kusalahkan gelap; yang berkatnya kakiku tersandung, yang berkatnya aku tak bisa melihat jelas. Namun, sore ini aku disadari. Bahwa teriknya matahari, yang tak memiliki celah gelap padanya, menghalangiku memandang langit biru yang cerah hari itu, menghalangiku untuk menegapkan kepalaku hingga yang kulakukan hanya menunduk mencari gelap. 

Tidakah kamu sadari juga? 


24 Agustus 17

Kekasihku 6 Tahun Silam

Mengingatnya membuatku selalu berkata “maaf” dan “terimakasih” dalam hati. 6 tahun silam, pernah aku dicintai begitu mendalam. Yang hingga saat ini masih terpikir dalam benak, mengapa datangnya saat itu. Terlalu cepat, pikirku. Bertemu saat aku sedang egois-egoisnya dan saat aku sama sekali tak mampu mengucapkan apa yang ku mau darinya, hubungan yang seperti apa yang bisa kita ciptakan lebih indah dari itu, yang membuatnya tidak perlu berjuang sekeras itu, membuatku tidak perlu merasa tak enak hati akan kebaikannya yang terlalu.  Mengapa tak kujumpainya saat ini atau tahun tahun kedepan setelahnya keluhku dalam hati.

Saat itu yang ada dalam pikiranku, aku tidak salah sebab aku memang tak mampu mencintainya, meski aku tahu aku akan menyesali kepergiannya. Bahkan dia tidak pergi tapi aku yang berkeras lari darinya. Aku mencari ruas… kemanapun! asal bukan berarah kepadanya. Ku tantang diriku dan alam…. “suatu saat aku pasti menyesal tapi tidak sekarang”. Tahun pertama masih sama. Tahun ke 2 pun juga. Tahun ke 3. Tahun ke 4. Tahun ke 5. Tahun ke 6. Tantanganku terjawab. Ini berhenti ditahun ke 6.

Tiap tahun yang berlalu, tak berlalu dari ingatan ini bagaimana caranya membuatku pantas untuk mendapatkan hal yang membuat bahagia. Hal yang membuatku merasa amat disayangi. Hal yang membuat harga diriku meningkat.

Cerita tentang seseorang yang pernah bersimpuh saat aku duduk di bangku teras depan rumah temanku. Bersimpuh menggenggam buket bunga mawar merah. Aku lupa jumlahnya yang jelas lebih dari 10 tangkai bunga mawar merah. Lalu mengutarakan perasaannya padaku. Setelah kurang lebih 6 bulan mendekatiku. Hari itu, sore itu sepulang sekolah, setelah mengerjakan tugas, dan ingin mengantarku pulang dengan segala konspirasi yang direncanakan olehnya beserta teman-temanku sore itu. Mulut dan tangannya bergetar namun tetap tersampaikan. Aku ditembak! Setelah ku terima, aku takut, senang, semua menjadi satu. Aku sudah REMAJA! Ah indahnya masa SMA!.

Ada dalam kenangan yang amat manis. Manisnya begitu khas. Adalah saat kala ia memberikan kejutan-kejutan yang mengejutkan. Benar-benar mengejutkan. Adalah saat kamu menaruh kotak berbungkus batik di atas bangku sekolah berisi coklat yang kusuka, setangkai bunga mawar merah, novel cinta, dan juga sepucuk surat. Ku mencarimu saat bel istirahat, namun tak kutemukan. “aku tidak masuk sekolah, sakit” balasan sms mu di hari itu. Yang kemudian kau jelaskan bahwa kotak itu kau letakan saat jam 2 pagi di sekolah saat semua orang terlelap, saat pak satpam berpatroli keliling sekolah. “APA INI?! APA AKU SEDANG BERMAIN FTV” gumamku dalam hati dengan senangnya. Aku merasa begitu berharga. Terimakasih.

Selanjutnya, ada sedikit drama. Malam itu, dalam chat mu mengejutkanku “aku di depan rumah, keluarlah sebentar” kupikir hanya tipuan. Benar rupanya. Diberikannya aku sebuah kotak. Lagi-lagi kotak. Kali ini persegi panjang. “aku pergi main ya…”. Kemudian ia berlalu. Kubuka isi kotaknya, kotak berisi coklat berbentuk borgol, yang tidak sempat kupertanyakan. Mengapa borgol?. Kupikir karena bentuknya lucu jadi yasudahlah. Kuletakkan saja di dalam kulkas. Keesokan paginya, pagi yang tidak damai saat weekend. Papa membangunkanku. Bercerita tetanggaku berkerumun di depan pagar rumah. Saat itu semua orang sedang panik dan berhati-hati berkat pemberitaan mengenai bom buku. Salah satu warga bercerita mengenai pengintaian dirumahku subuh tadi. Ada 2 orang yang melewati rumahku berkali-kali. Mereka meletakkan bungkusan hitam, kresek hitam, kotak, seperti buku. Tetanggaku heboh dan takut jika itu adalah bom buku yang diselipkan 2 orang tadi di sela-sela pagar rumahku. Riuh tetanggaku semakin membuatku terbangun dalam tidurku. Tak ada yang berani membuka kotak tersebut, diambilnya kayu dan sapu untuk mengorek… “apa isinya?” …. Saat terbuka warga teriak “sabun batang” cerita mamaku.  Aku terbangun dan benar-benar terbangun saat semua riuh mereda. Papaku meletakkan kotak tersebut di meja kamarku. Kotak yang dibuka ramai-ramai oleh warga. Adalah kotak tersebut papaku bilang, “Sabun”. Setelah tercermati kotak tersebut bertuliskan “dapur coklat” yang berisi 3 batang coklat berbentuk kuncup mawar putih. Syukurlah bukan bom buku.  Kemudian seseorang menghubungiku, dalam chatnya berisi pengakuan, coklat borgol yang ada dikulkasku bukan milikku, “coklatnya tertukar, jadi aku letakkan diantara sela pagar rumahmu subuh tadi sepulang main dengan teman”.  Ia tidak menelfon karena takut mengganggu. Pelaku bom buku yang dicurigai tetanggaku bukanlah pelaku bom buku. Ia hanya kekasihku 6 tahun silam yang salah memberikan coklat berbentuk borgol untuk kekasihnya. Setelah semuanya terjadi baru ku tahu ah itu dia…. Mengapa borgol….Hahaha.

Masih adakah ceritanya? Masih. Begitu hbanyak hal hal yang kau berikan yang tidak terukur oleh apapun. bolehlah kusimpan dalam long term memory otakku. Ingatan tentang boneka kertas putih yang kau buat polanya sendiri dan disakunya tertulis namaku; Boneka Danboo. Ingatan tentang kotak berbalut kain batik coklat berisi  scrap book wangi bunga serta taburan-taburan fotoku dan kita didalamnya. Ingatan tentang lukisan wajahku yang besar itu hadiah ulang tahunku. Ingatan tentang bingkai foto yang besar berbentuk hati dan namaku berisikan taburan fotomu dan teman-teman satu angkatan kita yang sedang tersenyum memegang tangkai bunga mawar. Ingatan tentang kaos bola bernomor punggung ulang tahunku dan tanggal jadi kita. Ingatan tentang boneka alien hijau bernama “Poo”, dengan alasan manisnya. Dan ingatan mengenai kain putih bertuliskan namaku dengan tinta merah yang pernah kau kibarkan di puncak gunung yang kau pijaki. Serta selebrasi gol yang kau tuju padaku di lapangan futsal. 

Dalam ingatan. Terdalam. Semuanya masih tersimpan. Yang akan selalu ku ingat saat aku disakiti orang lain. Saat aku merasa lemah. Saat aku merasa tak berharga. Saat aku merasa dibuang. You save me.

6 tahun silam adalah rahasia mengenai aku yang sulit mengkomunikasikan apa yang aku rasakan, apa yang aku inginkan, dan mungkin kau yang tidak mengerti kekuranganku sebab yang kau lihat hanyalah lebihku. Hal itu yang membuat tak ada kenyamanan yang kurasakan. Hal yang membuat tak ada yang bisa kupelajari dari diriku. Tak ada penyesalan, taka da rasa bersalah yang aku rasakan saat lari sekencang-kencangnya darimu. Pernah terbersit dalam alam pikiranku. Inginku bertemu suatu saat dengan orang yang sama dengan kepribadian yang berbeda. Seperti orang baru yang tidak benar-benar baru. Namun, baru. Dengan aku yang sudah mampu mengelola segala kurangku, denganmu yang tak lagi hanya melihat lebihku dan kamu yang tetap mencintaiku dengan tanpa alasan. Betapa egoisnya pemikiran itu. Ingin ku menertawai diriku sendiri.  Tapi yang aku tak bisa sesali adalah Tuhan memberikan pengalaman berharga. Bila aku tak lari saat itu, aku tak akan pernah belajar. Tak akan pernah mengerti. Aku tak berkembang menjadi diriku yang sekarang. Aku bertemu orang-orang yang mencintaku tak setulus dirimu. Dari situ aku justru banyak belajar. Yang mungkin aku takakan pernah dapat itu darimu. Sebab aku hanya menerima tanpa berpikir. Aku hanya menerima tanpa memberi. Aku hanya diam sebab kamu yang selalu bergerak ke arahku. Sekali lagi, aku ingin meminta maaf dan berterimakasih. Dalam hatiku yang tulus, dalam hatiku yang sudah banyak belajar, dalam hatiku yang baru mampu mengungkapkannya melalui tulisan ini setelah 6 tahun berlalu. Tak ada maksud lain selain untuk mengungkapkan betapa aku berterimakasih, betapa aku benar-benar merasa bahagia pernah dipertemukan denganmu, betapa aku amat bersyukur pernah menjadi seseorang yang mengisi hatimu, pernah menjadi seseorang yang diperlakukan seperti aku saat aku menjadi kekasihmu. Pelajaran yang terlambat datangnya namun pasti yaitu mengenai—tidak perlu menyesali kebaikan yang pernah terberi, menyesal lah sebab kamu tidak pernah memberi. Maaf dan terimakasih, Kekasihku 6 tahun silam.

Saturday, December 17, 2016

Menang Atas Hati yang Membenci

Pernah aku membenci seseorang. Kemudian aku coba berbicara pada hatiku.Mengenai alasan ketidaksukaannya.
Sementara itu aku tetap mendekati orang itu dengan kebaikan.
Bukan untuk orang itu, melainkan untuk diriku sendiri.
Karena tak ada hati yang ikhlas melakukan kebaikan demi yang tidak ia sukai.Bagian lain hati serta otakku berpikir bahwa dengan kebaikan, akan datang pula kebaikan.
Sehingga, aku akan dapat melihat sisi lain dari orang itu.
Kemudian kelak, aku bisa mengalahkan alasan kebencian hatiku atas orang itu.Lalu tak ada celah bagi hatiku untuk membencinya lagi.
Sedang orang itu tak tahu bahwa antara aku dan diriku pernah berperang seseram ini mengenainya.
Dan semua yang terlihat hanya kedamaian dan kedamaian saja. 
-deaeka-😊 

Thursday, December 8, 2016

Mata Kita

Entah kita atau hanya aku yang menari dalam pandangan itu.
Tentang pandangan yang beradu.
Tentang kamu dalam detik itu menyeret hingga hati yang terpeluru.
Menembus jauh yang tidak luka.
Meski luka, enggan aku sembuhkan.
Aku menikmatinya.

tak bisakah kita berjalan lebih dari ini.
lebih jauh lagi.
tak ada henti.

-deaeka-



Tuesday, November 1, 2016

TOMUKO - Korean Cafe Green Lake City

Annyeeeeooooonghaseooooo! Soooo .................. few weeks ago gue sama K-ganks main ke cafe Korea deket rumah, namanya Tomuko. Ini baru buka di sekitar rukan Green Lake City yang lagi hits jadi tempat nongkrong daerah Jakarta Barat dan Tanggerang. Tempatnya lucuk sekali, I guess it's really clean and bright! Soallnya interiornya penuh dengan warna putih dan kuning yang menyilaukan. Hahahahhaa. 

Namanya juga cafe ya jadi tempatnya emang asik buat nongki lucu sama temen-temen. Macem warung cute gitu. Nanti liat sendiri ya foto-fotonya. Tomuko di GLC ini ada 3 area. Area depan (smoking area), di dalem, sama lantai 2. (gue gak naik sih ke lantai 2.. tapi kepo kepo, di lantai 2 ada playground gitu buat dedek dedek batita).



Lucuk bet! ada berbagai judul judul drama korea di temboknya.

sudah ada cap halal nya! InsyaAllah yah barokah ^^,

Kemarin kita pesen banyak kimbab, toppoki, ramen, dan ayam ayam korea (lupa apa namanya)
Kimbabnya enak yuhuuw! Tapi gue ngerasa hampir disemua makanan yang kita pesen rada salty. Acin shay! tapi masih ketolong kok. Trus ada mayonese putih yang enak! keju banget,...enak pokoknya. Kalo Toppokinya beda sama selera kita. Selera kita itu macem di Annyeong Cafe atau Mujjigae. Kalo di tomuko mirip toppoki yang di Pomato Spoon (gue posting di instagram ga disini ehehe mianhae), kayak di rebus dan kuahnya banyak gitu. Gak ngerti sih apa emang beda-beda cara penyajiannya atau beda jenis. Tapi enak juga kok ini! nyum!!! kuahnya gak ketolong enaknya. rasanya mau minta nasi aja sepiring wkwkwkwk. Ramennya juga enak! Arghhh semuanya enak! Trus pesen daging ayam yang di tusuk gitu kan. Itu juga salty banget wahahhaa (mbaknya mau kawin kali ya wkwkwk)








Untuk menu menu di tomuko banyak banget! Bahkan ada paket bento juga. Kata mbak-mbakya sih ini yang recomended dan best menu juga karena laris. untuk harga juga terjangkau lah ya bisa di liat sendiri harga-harganya nih .... range nya dari 30Kan kali ya



 







Saturday, August 20, 2016

Jjigae House Kemang

ANYEONGHASEOOOO! Haiiiiiiiiiiiiiii All!
kacang manis + Kimchi <3 td="">

To the point! On this post I will review about a Korean Restaurant ( in Indonesia of course) (agar terkesan pembaca blog-keren-ku bukan hanya domestic saja wkwkwk). #Repeat I will review about a Korean Restaurant in South Jakarta, Kemang, Jjigae House Kemang. Well, Me and friends were influenced by Korean Drama. That’s the reason why we obsessed to find this resto. Actually, the place easy to reach sih. Yang sudah sering ke Kemang ini sebelahan sama LIN Artisan Ice Cream. Sebelumnya, kami sudah mampir ke Jjigae House Muara Karang namun disana ada makanan non-halal jadi batal deh makan disana. Terus, denger-denger Jjigae House yang menyajikan makanan yang totally halal hanya di Jjigae House Kemang. Dan pergilah kita kesana. BREEMMM~~~~
                
Kesan pertama melihat restoran ini..... sesuai namanya House… emang berasa pulang ke rumah sih. (Lah…) Teduh, cozy, nyaman, remang…. Nyaman banget pokoknya! Konsepnya beda dari Jjigae House Muara Karang. Kalo yang di MK mirip warung yang bersih dan terang banget tapi gak kalah nyaman! Di MK interiornya pake lampu putih dan terang banget, gue mikirnya kalo foto makanan disana lebih bagus karena warnanya gak yellowish tapi netral (tetep yang dibahas foto) Kalo yang di Kemang lampunya remang banget jadi buat foto-foto nampaknya harus banyak edit warna. Wahahahhaa Oyah! Yang di Kemang lebih luas, dan ada small stage nya juga (kira-kira siapa ya yang manggung disitu? Oppa yang mana ya?.......... #ngahyal) Untuk interior yang di Kemang bisa capcus ya liat-liat hasil foto ku yang gak seberapa itu. WKWKWKWK

ini stage nya! seru banget kalo ada gig disini








Jjigae setau gue berkat kebanyakan nonton drama korea yaitu semacem makanan berkuah-kuah. Kalo di Indonesia mungkin bisa disebut soto! Karena bahan-bahannya juga emang soto banget! Ada beberapa macem potongan sayur, daging, telur, mie, terus ada yang mirip soun/bihun gitu. Wah!!! Soto banget khan! Wahahahaha

Menurut wikipedia Jjigae adalah sebutan untuk berbagai macam masakan Korea berupa sup yang dimasak dan dihidangkan di dalam panci kecil untuk porsi satu orang. Isinya bisa berupa makanan lautsayurandaging, atau tahu. Dibandingkan dengan sup dalam kebudayaan Barat, jjigae memiliki kuah yang lebih sedikit.

TARAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!  OUR JJIGAE COMES!!!!!!!!!!!!!




Itu bukan indomie ya bilangnya, tapi ramen. Ramen itu tambahan lagi jadi belum termasuk paket jjigae nya. Jjigae ini biasa di makan pakai ramen atau nasi. Kalau kemarin kita ga mau pake nasi, jadi di replace pakai ramen aja. Untuk harga Jjigae itu sekitar 90 ribu an ( ini buat makan 2-4 orang kok)
Jjigaenya ada macem-macem, ada yg pedas, campuran ayam, dll. 

chefnya nuangin kuah Jjigae :3

Kalo pesen Jjigae di meja, kita dikasih kompor untuk masak jjigaenya sendiri. Jadi gausa bawa kompor dari rumah, atau beli lilin. Jangan! (krik)
dan kompornya cuma dipinjemin yah, jangan di bawa pulang. JANGAN!

Lemme talk about the taste....... menurut kami ber3, ga nyesel makan Jjigae di Jjigae House, karena rasanya enak dan kenyang banget. Isi Jjigae kita ada daging yang super gede-gede, trus ada lembaran daging giling yang super tipis tapi chruncy banget di mulut, potongan sayur yang syeger-syeger, dan kuah yang enak banget! recomended buat kalian yang mau makan cantik ala-ala Korean. CIHUY! 





Oiyah! kita juga pesen Toppoki (semacem kue beras dikasih bumbu enak gitu). Asem pedes kali ya rasanya, ciri khas makanan korea tuh ada aseem asem dan manis dan pedesnya gitu. Toppoki teksturnya kenyel, semacem cemilan aja sih. Kalo di Indonesia mungkin mirip cilok deh, beda bumbu aja. So far Toppoki ter-enak dan ter-banyak masih di pegang sama Mujjigae (like.. another Korea Restaurant)
Harga Toppokinya sekitar 30 ribu an saja sist! (pasaran harga toppoki disini ya sekitar segitu per porsi) Sebenernya enak bumbu nya tapi sumpah ini terlalu dikit, kayaknya keitung jari deh makannya. Pelit banget hiks :"( kecewa! wkwkwk




Those partners (jemphoeeel!) Eonnies favoritkuh!


See you soon! Semoga membantu dalam memberikan informasi pada eonnie and oppas! Cihuy! ANNYEONG! MHI :***********

Thursday, June 2, 2016

Kitten Ucul

Jir~~ gebetan gue jalan sama siapa tuh???????

sstttttttttttt!

AYO GOYANG DUMANG BIAR HATI SENANG ~~~
Cannon
Deaeka12

Monday, May 2, 2016

Kereta Bayi

Pada hari yang pernah aku elak-kan untuk jadi hari yang membahagiakan. 
Ternyata setrum hari itu dayanya masih menyisa.
Bergetar. Bergemuruh. Berputar. 
Hingga aku tersadar bahwa memang ada kamu didalamnya. Bila bukan terimakasih, apalagi… dan apakah adalagi ungkapan yang lebih dari itu. Sebab kamu menyadarkanku dan memberi arti yang aku sendiri tak sanggup mendefinisikannya. Pada malam dimana diriku lebih berani dari yang ku bayangkan. Kamu membuatku merasa demikian. Lagi. aku bertanya adakah ungkapan yang lebih dari terimakasih atas itu? Bahkan pertolongan dan keikhlasan mu begitu semu bagimu dan begitu nampak bagiku. Sehingga yang terlihat jelas hanyalah keterbatasanku dalam menghargai diriku sendiri. Dalam setiap gelombang suara di ujung malam. Bagiku taka ada yang tak membahagiakan dalam lini masanya. Mendengarmu tertawa, mendengar nada namaku dinyanyikan, serta kesunyian yang bahkan kunikmati. Semua. Semua terasa begitu menyeret hati dan pikiran serta raga yang sempat tak tersinkronisasi. Bila kenyataannya kita memang tak sekeren itu. Biarkan pujian itu tetap kita percayai dan yakini. Agar setidaknya kita hadir untuk saling menguatkan. Bukan untuk bergantung. Apalagi untuk saling menyakiti. Bukan untuk itu. Aku yakin Tuhan mempertemukan garis sumbu X dan Y yang mana itu, kita. Pun bila pada akhirnya kita akan melewati titik pertemuan, ingatlah bahwa kita pernah berada dalam waktu yang lebih dari menyenangkan, mengejutkan, membingungkan namun sanggup kita lalui dan simpan dalam memori.  

Saturday, February 13, 2016

Mesin Waktu, Spion.

    Hal yang paling menyenangkan dari 'memiliki sahabat dekat' (dekat rumah dan hati) adalah kita selalu punya waktu luang untuk berbagi cerita tak perlu begitu repot untuk cari tempat ketemuan tapi bisa saling mengunjungi satu sama lain. Memiliki sahabat dekat ialah sangat menyenangkan untuk saling bertanya satu sama lain, untuk menjawab satu sama lain, untuk tertawa satu sama lain, untuk mengejek diri sendiri kemudian tertawa, untuk menertawakan masalah yang ada kemudian tertawa lagi. Menyenangkan rasanya bisa bercengkrama dengan waktu, yang mungkin letih menunggu kami yang selalu asik mengobrol tanpa memperdulikannya. Waktu merasa diacuhkan oleh kami, begitu pikirku. 
     Tak ada yang bisa putar waktu, namun, dengan sahabat, apa yang tak bisa kita nostalgiakan? memiliki sahabat, teman dekat, teman lama dan segala jenis pertemanan yang ada..... mereka seperti mesin waktu bagiku; pencinta alam dulu. Aku senang melihat masa lalu, aku selalu bahagia saat melihatnya, karna yang ku ingat hanya ingatan-ingatan baik. Aku merasa menjadi lebih baik. 
     Spion! Mereka adalah spion. Banyak orang yang bilang agar melihat spion harusnya tak sering-sering. Baru-baru ini aku sadar, saat sedang mengemudi, jika objek terlalu dekat dengan kendaraan ku, aku tak akan bisa melihatnya di spion. Aku sedikit kaget ketika melihat spion kiri yang kosong, namun ketika ku menoleh ke kiri, ada motor di sisi kiri mobilku. Sangat dekat. 
Aku hanya bisa melihat objek yang jauh melalui spion. Satu hal yang membuatku sadar bahwa melihat spion esensinya bukan hanya pada 'melihat'nya saja, melainkan ada jarak, ada ruang, ada waktu didalamnya dan faktanya kita berada di depan objek tersebut. Katakanlah kenangan, memori. Senang rasanya memiliki jarak hingga aku bisa melihatnya lebih nampak dari jauh meskipun tidak begitu jelas. Ketika kami menceritakan kembali apa saja masalah-masalah hidup yang telah kita lalui, yang terkadang saat melaluinya bahkan kami tidak saling bercerita dan berusaha menyelesaikannya sendiri, pada akhirnya kami akan mengetahuinya satu sama lain, yang kami lakukan adalah menertawakan diri sendiri, menghujat diri sendiri, kemudian tertawa kembali. Masalah-masalah tersebut kami telah lalui bersama maupun secara masing-masing. Menceritakannya kembali menandakan kami telah memiliki jarak antara diri kami yang sekarang dan kejadian-kejadian itu. Setiap orang harus memiliki spion dalam hidup. Harus! Karena aku bahagia memiliki spion. Spion adalah mesin waktu yang ternyata ada. Bukan untuk mengulang, setidaknya menjembatani. 



Friday, June 5, 2015

Antisosial Versus Fobia Sosial

Happy Weekend Bloggie! Akhir-akhir ini isi postingan saya banyak melibatkan unsur-unsur serius ya? Saya gak bisa nolak karena inspirasi menulis selama ini ya pasti dari lingkungan dan hal-hal yang saya alami. Saya gak mau dibilang sok kepinteran, sok menggurui, dan sok sok negatif lainnya. Saya ingin membagi sedikit ilmu yang saya punya. Kuliah itu mahal, ilmunya lebih mahal, dan terlalu mahal untuk tidak dibagi-bagi. Mungkin saya terlalu excited dalam mempelajari ilmu ini tapi beneran deh menurutku sayang banget kalau ilmu tidak di share ke khalayak luas. Apalagi ilmu ini fleksibel banget untuk masuk ke kehidupan sosial, iyalah secara yang dibahas memang mengenai kondisi individu, kadang tentang lingkungan juga, maupun kehidupan sosial. Kompleks banget.

Begini..... pernah denger respon temen pas kita nolak ajakannya untuk main ga?
             
“eh main yuk?.... jalan yuk…? Kemana kek”
“Em…. Gak ah… lagi mager”
“Ah ansos luh! Males deh…” 
Ansos yang kalau dipanjangin jadi, antisosial. Selama ini kita sering banget bilang kalo antisosial adalah orang yang gak mau bergaul atau anti bergaul. Setelah mengikuti perkuliahan dalam semester genap pangkat dua saya baru mengerti arti sesungguhnya si Ansos itu. Dia itu tipikal orang yang tidak mau disalahkan, tidak mau mendengarkan pendapat orang lain, dan cenderung narsistik. Huahahahaha jauh banget ya pengertiannya! Ternyata seorang dengan antisosial-nya merupakan seonggok manusia yang tidak pernah mau disalahkan. Bukan dia gak mau berteman sama orang, tapi memang ada yang tahan?. Kebayang dong kalo orang kayak gitu lingkup pertemanannya? Siapa yang tahan jadi temannya? Siapa? Kalau aku sih, No! Nah itu Antisosial. Mari coba bandingkan dengan orang yang Fobia Sosial. Fobia itu kan rasa ketakutan/cemas berlebih terhadap sesuatu kalau sosial mengenai hubungan interaksi dengan orang lain lah ya kurang lebih, jadi Fobia Sosial itu merupakan ketakutan/kecemasan terhadap interaksi dengan orang lain. Pernah punya temen yang pendiem banget ga? Kalau kemana-mana sendiri atau temennya satu dua doang? Mungkin temanmu Fobia Sosial, mungkin loh ya. Fobia Sosial itu biasanya dialami sama orang-orang yang takut dikritik, minder, gak percaya diri. Seperti ituh. Bukannya mereka sombong dan gak mau bergaul, tapi memang mereka mengalami kecemasan saat harus berinteraksi dengan orang lain. Sebenernya malah kasihan sama orang kayak gini, makanya jangan dikatain sombong.

Dosenku pernah cerita tentang pengalaman hidupnya, ada seorang ibu-ibu tajir yang tinggal di salah satu komplek perumahan, ibu ini gak pernah yang namanya berinteraksi sama orang disekelilingnya. Bahkan pada saat tetangganya ada yang meninggal, dia Cuma jinjit di balik pager rumahnya dan nanya orang sekitar siapa yang meninggal? Sudah, dia gak keluar dan gak terlalu berusaha kepo mendalam. Setelah suaminya pulang, ia pergi nyelawat dengan suami dan anaknya, ia pun tidak berinteraksi dengan siapapun pada saat itu. Lain cerita, mengenai beli sayur di abang-abang jual sayur gerobak, ibu-ibu komplek biasanya kan keluar rumah buat beli sayur, milih-milih sayur sambil gossip-gosip, nah si ibu satu ini enggak. Setelah krumunan ibu gosipers pulang beli sayur, ibu ini manggil tukang sayur ke dalam pager rumahnya, jadi dia beli sayur sendirian gak keluar pager dan lagi-lagi… all about no interaction with ibu-ibu komplek. Ibu-ibu komplek kan biasanya rese ya kayak gosipin “ih itu orang gak ada basa-basinya… tetangga machaaam apa ituhhhh… biarin kuburannya sepi nanti!” kan jahat banget ya L aku kan jadi sadiha alias sedih. Si ibu itu mungkin mengalami yang namanya fobia sosial dan tetangga nya gak pada ngerti kondisinya. Orang kan easily banget judge orang lain. Saat saya belajar ilmu ini saya jadi paham ternyata kondisi orang tuh beda-beda. Terkadang kita tuh gak sadar apa yang kita alami, kita gak coba mencari tahu, apalagi menjelaskan ke orang-orang. Nah orang-orang juga gak paham kondisi kita kalo kita gak menjelaskan, boro-boro mau coba paham orang lain, diri sendiri aja gak paham ya. Hahahaha.

Semoga ini bermanfaat bagi kita semua ya, ilmunya diserap sendiri, kalian boleh menyimpulkan dari sudut pandang kalian sendiri, saya gak mau menyimpulkan takut jadi subjektif. Huehehehe.


Friday, May 22, 2015

Ada Apa Dengan Hidup?


Pukul 12:25 sekarang. Saat saya sedang mengetik ini. Semoga keadaan kalian baik-baik saja, sama seperti saya, mungkin harus lebih baik lagi. Amin. [ciye didoain ma aQuh. Huahauahua] #SweetnyaAku

Pernah dengar ungkapan “mencintai orang yang tidak cinta kita”, “menyakiti orang yang sayang dengan kita” atau mungkin lebih dari itu, seperti “…memang ya orang yang dekat dengan kita sesungguhnya orang yang paling sering kita sakiti…” Pernah dengar? Aku mendengarnya beberapa minggu lalu pada saat dosen sedang bercerita tentang kisah kliennya. Telingaku menajam, kepalaku rasanya seperti di jitak saat sedang makan soto dan sedang asik nyeruput bihun. Teralihkan sudah. Waktu seakan berhenti pada susunan kata tadi. Terngiang-ngiang hingga saat ini.

Pengakuan saya; saya punya teman yang menurut saya baik nya banget banget bangetttt tapi kadang saya merasa suka jahat. Saya ga bisa bales kebaikannya. Di sisi lain, saya punya teman yang apa-apanya mungkin saya lakuin untuk dia, saya melakukan hal terbaik yang saya bisa berikan untuk dia. Tapi saya merasa, saya tidak pernah ada dihidupnya. Kamu percaya karma? Saya masih tidak. Saya sering mikir, kenapa ya saya ga bisa bales kebaikan orang-orang yang udah baik sama saya, dan saya selalu baik dengan orang-orang yang jahat sama saya, dengan orang-orang yang sering menyakiti saya. Apakah hidup selalu seperti itu?
Saya ingin menyayangi orang-orang yang sayang dengan saya, memberikan yang terbaik yang saya bisa dan mencoba mengabaikan orang-orang yang telah mengabaikan dan tidak menganggap saya apa-apa.

Sampai saat ini saya masih mencari tentang benar atau tidaknya, entah persepsi saya yang masih salah, entah belum sempat mempelajari kehidupan dalam hal ini atau apa. If you have the answer or argument or anything, My pleasure, leave the comment…..maybe :D


Learning, Self-Talking, Mood, & Control

Good evening ladies and gentlemen! Akhir-akhir ini saya lagi rajin-rajinnya belajar teori-teori. Mulai dari baca slide materi yang belum diajarkan di kelas, melakukan pengulangan pembelajaran di rumah dengan materi yang sudah diajarkan dan benar-benar mempelajarinya. Lagi, akhir-akhir ini saya semakin sering self-talking, yang artinya berbicara dengan diri sendiri. Ya! Begini, saya tipikal orang yang belajarnya dengan banyak metode, pertama-tama saya harus membacanya, lalu saya pahami, kalau perlu saya tulis poin-poin nya untuk mengingatkan apa saja yang saya sudah saya pelajari, lalu mempresentasikannya sendiri, kemudian memahaminya lagi. Ketika saya melakukan presentasi dan seolah-olah saya membayangkan diri saya sebagai seorang dosen atau konselor [hahaha it’s true! It’s my way hahahha] saya mengindikasikan saya sudah mengerti dan paham, serta telah menyamakan persepsi logika antara pemikiran saya dan teori yang di maksud oleh para tokoh. Itu cara belajar saya. [sapa taw menginspirasi]. Menurut dosen saya, orang yang belajar dengan cara belajar [auditori, visual, dst] yang tepat, maka akan lebih maksimal hasilnya. Caranya bagaimana? Yaitu dengan mengenali diri sendiri, kamu itu lebih mudah mengerti dengan cara belajar seperti apa. [sapa taw membantu]

Selain itu saya sering self-talking tentang permasalahan kehidupan saya, membayangkan diri saya adalah teman terbaik yang saya punya. Lalu saya mulai mengutarakan permasalahan “gue sebel banget ya …..gue capek deh kalo kayak gini terus….eh jadi gini…”. Saat saya mulai bercerita, sisi lain dari diri saya, yang saya anggap sebagai teman cerita saya mulai mengeluarkan solusi-solusinya, yang mana itu diri saya sendiri. Terkadang saya menemukan jawaban atas segala permasalahan saya pada diri saya sendiri, namanya insight [ide atau pemikiran yang tiba-tiba muncul]. Ketika saya bercerita pada diri saya sendiri, diri saya mencoba menjawabnya sendiri secara tidak sadar…yup insight. Saya berpikir mengenai lebih baik bercerita pada diri sendiri sekarang, dibanding kepada orang lain. Karena yang mengetahui diri saya, ya diri saya sendiri. Butuh memang tempat lain untuk bercerita, namun hanya untuk didengarkan dan ditanggapi saja bukan untuk meminta solusi.
Beberapa waktu lalu saya pernah merasa lelah untuk percaya pada siapapun. Saya merasa orang-orang tidak akan pernah membutuhkan saya. Orang-orang tidak akan pernah menghargai saya seperti saya menghargai mereka. Whatever… sekarang saya mencoba untuk tidak memperdulikan itu dan hidup sebahagia mungkin. Saya tidak akan berharap banyak pada siapa-siapa; karena selalu mengecewakan, saya tidak akan menggantungkan diri saya pada siapapun; karena selalu ditinggalkan. Ya apapun itulah, biarkan rasa baper ini ditiup sejauh mungkin hingga tidak lagi saya bisa merasakannya. Sedap… #miekaliah #AmininYakPlis

Don’t let the mood control you. Because you are the boss!

#BeBossy 

Sunday, March 29, 2015

Tentang Saya

Halo selamat berbahagia semuanya!!!! Karena "selamat malam" sudah begitu mainstream dalam kehidupan blog saya yang keren ini. #PujilahTentangmuSebelumOrangLainMemujinya #Ihik #Soft.
Sebenernya males sih bilang kalau saya salah satu mahasiswi yang sedang menggeluti bidang psikologi. Bukan males karena saya gak suka dengan bidang yang tidak sengaja saya pilih ini untuk menghias nama belakang saya ketika wisuda nanti. Bukan sama sekali. Cerita sedikit, saat saya lulus SMA saya sama sekali tidak ingin yang namanya kuliah. Sungguh tidak ingin dan tidak tertarik untuk menjadi mahasiswi di universitas mana pun. MANA PUN. Saya masih belum siap untuk benar-benar memilih jurusan apa yang saya pikir menggambarkan diri saya. Saya pikir kuliah adalah suatu sarana bagi saya untuk berhubungan dengan masa depan [....yang cerah], yang mana saya harus benar-benar menyukai bidang tersebut. Karena jika tidak bagaimana saya bisa menikmati sisa hidup saya jika saya sangat tidak mengukai pekerjaan yang saya pilih berdasarkan hasil jerih payah saya kuliah. Masih berkorelasi lah ya maksud saya antara kuliah di jurusan apa dan bekerja jadi apa setelah lulus dari jurusan tersebut. Begindang. Saya lebih tertarik dengan pendidikan kedinasan. Sejak kecil saya jarang membayangkan kalau saya akan kuliah seperti yang sinetron-sinetron Indonesia gambarkan. Setelah satu tahun lamanya saya mencoba untuk mengikuti berbagai tes masuk pendidikan kedinasan dan selalu saja, bukan rezeki saya. 

Begitu banyak desakan dari orang-orang sekitar saya untuk... "Kamu tuh mau kemana sih? Mau jadi apa? Kuliah gih..." hingga ancaman dari sahabat "Gue gak mau tau lu harus kuliah tahun ini ya!". Dari dalam diri sesungguhnya masih tidak tahu untuk lanjut kemana dan ambil jurusan apa di universitas mana, namun separuh dari diri saya pun berkontribusi dalam berpikir serta memaksa agar lekas membuat pilihan untuk kuliah. Ibunda saya menyuruh untuk ikut tes masuk bersama perguruan tinggi negeri dan kemudian saya mendaftar untuk iseng semata [kurang ajar], saking frustasinya jadi pengangguran hampir setahun lamanya. Saya akhirnya benar juga mengikuti tes tersebut, saya dapat tempat tes di Kebayoran Baru di salah satu SMK Penerbangan terkenal disana. Selama beberapa hari saya pergi dengan adik kelas saya yang tidak disangka-sangka ia juga dapat tempat tes di tempat yang sama dengan saya, Ferguson namanya. Saya tidak menganggap itu sebagai beban "kerjakan apa yang bisa dikerjakan, jika ragu maka jangan menjawab" itu prinsip saya dalam mengisi jawaban soal soal tersebut. 

Saya tidak menunggu hasilnya secara antusias. Bahkan saya tahu kapan hasilnya diumumkan saat orang-orang ramai di twitter mengenai pengumuman. Banyak ucapan selamat di timeline banyak juga yang menyemangati diri sendiri karena tidak lulus tes. Baru saya mengecek milik saya dengan memasukkan nomor tes dan lain lain, hasil tes saya muncul "Selamat Anda Diterima di Universitas Brawijaya Jurusan Ilmu Administrasi Publik". Saya cukup senang dengan hal ini Malang adalah salah satu kota yang bersuhu rendah, kota yang saya tahu dari teman-teman adalah kota yang asri meskipun kecil, dan cukup damai untuk menjadi pelajar di kota sana. Sebab saya sangat suka suhu rendah, saya suka ketenangan, saya suka menyendiri, saya suka keasrian. Ahhhhh bahagianya. Banyak sekali teman-teman, sahabat, adik-adik kelas dan orang-orang lain yang memberikan ucapan selamat. Karena memang tidak mudah lulus tes SBMPTN [pada saat itu namanya], “Rezeki..” lirihku. Senangku bertambah dengan teman-teman yang sudah mengenyam bangku perkuliahan di Kota Malang bergembira dengan hasil tersebut “Yay… Malang makin rame!” mungkin begitu gerutuannya. Namun, hal tersebut tidak disambut begitu baik oleh orang tua saya yang sedikit kecewa karena mereka masih menginginkan saya untuk berkuliah dengan almamater kuning. Ya... Universitas Indonesia, kampus pilihan pertama saya dengan impian akan diterima di salah dua dari jurusan FISIP-UI. Mungkin bagi mereka Malang terlalu jauh. Saya tidak terlalu berharap masuk UI sih, karena apa? Depok panas! hahahahha bego memang. Saya tipikal orang yang memang terobsesi dengan hasil namun tidak luput juga bagi saya untuk memikirkan prosesnya. Saya senang belajar di lingkungan dan fasilitas yang mendukung pula. Saya masih berprinsip dimanapun belajarnya jika kebutuhan-kebutuhan saya terpenuhi dengan sempurna maka saya akan mampu memberikan hasil yang optimal. Cupu memang. Saya bisa jadi unmood untuk belajar ketika tidak ada jaringan internet, padahal belajarnya tidak begitu membutuhkannya namun internet bisa menjadi salah satu penguat rasa ingin belajar saya, unmood belajar saat pulpen kesukaan saya hilang. Macam-macam jenis alasan. Orang bilang saya procastinator, saya menjawab terkadang ya dan terkadang tidak. 

Saya diharuskan untuk daftar ulang mahasiswa baru di calon kampus saya itu, pada dua hari sebelum penutupan pendaftaran mahasiswa baru, saya tiba di Malang bersama teman-teman lainnya. Alhamdulillahnya itu bulan Ramadhan. Alhamdulillahnya lagi kami naik kereta, buka puasa di kereta, sahur di kereta, ketiduran di kereta, pokoknya semua-semua di kereta. Memakan satu harian full di kereta. Tidak salah apa yang telah diceritakan teman-teman soal Malang. Udaranya sejuk, rapih, menyenangkan, dan masih banyak sekali kesan yang tersisa yang saya ingat hingga saat ini. Ahhhhh saya begitu jatuh cinta dengan Malang si kota bakso ini. Sudah banyak bayangan apabila benar terwujud jika saya akan tinggal di Malang nantinya, kurang lebih selama 4 tahun untuk dapat gelar S1, sarjana ilmu administrasi negara. Selama di Malang, saya berkeliling, ke alun-alun kota Batu di malam hari, makan ketan susu legenda. Seru sekali meskipun hanya dua hari saja.

Selang beberapa minggu setelah saya sampai di Jakarta dengan hati riang sebab akan segera menjadi perantauan ada pertemuan keluarga besar. Biasa, berziarah lalu makan-makan sepulangnya, di sebuah restoran. Para paman dan ayahanda berdiskusi soal hal ini, maklum saya cucu perempuan pertama dan cukup mendapat perhatian segala gerak-geriknya. Mulai pacaran sama siapa, di sekolah ranking berapa, nilai rata-rata berapa…. Cukup rumit memang. Salah satu paman saya mengatakan bahwa untuk berkuliah di Jakarta saja dan mengambil jurusan Psikologi di salah satu universitas dengan alasan dekat dengan rumahnya dan dari rumah saya pun tidak begitu jauh. Entah mengapa semangat saya untuk kuliah di luar kota pun sedikit memudar karena kurangnya dukungan serta pemikiran orang tua yang kembali berubah. “Ada benarnya juga…kuliah di Jakarta saja..” ayah saya berkata. Mood saya untuk berkuliah kembali menurun dan sangat pasrah dengan keputusan-keputusan yang entah dari mana datangnya. Sempat saya memberi argument perihal jurusan apa yang saya inginkan dan kampus mana yang saya inginkan pula. Singkat cerita si frustasi, sang pembuat cerita ini pasrah akhirnya mendaftarkan dirinya di kampus yang berhadapan dengan jalan tol yang tidak pernah sepi, kadang bukan terlihat seperti jalan tol, melainkan parkir gratis di jalan tol. Ya Universitas Esa Unggul.

Menarik kembali ke beberapa hari sebelum saya mendaftar, yang saya khawatirkan bukan lagi universitas mana, melainkan jurusan apa. PSIKOLOGI! Waw! Pada saat itu, apa yang saya pikirkan tentang seorang psikolog adalah mirip dewa, mendekati nabi. Tidak punya masalah, bisa membuat orang yang mentalnya rusak jadi benar lagi.Saya menceritakan hal ini kepada sahabat saya yang meluruskan tentang pemikiran saya yang salah. “Saya memutuskan untuk mau kuliah dimana, jurusan apa saja masih tidak becus dan mesti konsultasi sana sini, bagaimana saya bisa menjadi seorang psikolog” jauh sekali daya piker saya, konyol sekali. Saya begitu takut jika nanti saya benar menjadi seorang psikolog saya akan gagal membuat klien saya puas dengan saya. Saya menangis sambil membuat keputusan. Dulu saya sempat, mungkin waktu kelas 1 SMA membicarakan “saya ingin ambil jurusan psikologi saat kuliah nanti” pada orang tua, namun mereka tidak setuju. Entahlah, pada akhirnya saya sekarang sudah menjadi mahasiswi semester 4 psikologi di kampus emas tersebut.

Banyak hal yang merubah jalan pikiran saya. Cara saya menulis, sudut pandang saya menulis, cara pandang saya terhadap orang-orang di sekitar dan banyak hal lainnya yang berubah dan terasa sekali. Masih banyak yang saya harus perbaiki perihal diri pribadi sebelum saya memperbaiki pribadi orang lain. Saya masih pusing paham mana yang saya harus anut; psikoanalisis, behavioral atau yang lain-lain.  Masih ada beberapa semester lagi sebelum saya bergelar S1. Doakan saya mampu menggali potensi saya dan kuat dengan materi pembelajaran yang saya rasa cukup berat karena melibatkan banyak memori masa lalu di otak. Hahahahahaha. Tapi, psikologi tidak semenyeramkan itu. Saya sangat menyukainya. J


Friday, March 27, 2015

Pada Malam 14 Februari 2015

Saya dengan kekasih tidak merayakan valentine sebenarnya namun, berhubung itu malam minggu dan kami sedang gabut-gabutnya. Akhirnya, tetap memutuskan untuk pergi ke suatu tempat perbelanjaan. Meskipun demikian, kami tidak pergi untuk berbelaja, melainkan untuk sekedar bercemal-cemil lucu lalu menyelipkan tawa serta cerita-cerita ringan. 

Hal yang paling saya suka dalam hubungan kami adalah bercerita. Menceritakan apapun, berdiskusi apapun, dari hal konyol hingga serius menjururs-jurus ke politik, teori-teori, kadang sejarah juga. Saya sangat menyukainya. Kekasih saya bukan orang yang romantis. Bukan sama sekali. Dia mulutnya emang manis banget kalo ngomong. Jago! Dari mulai satpam komplek yang di-kele-kele-in, dosen kampus yang nurut sama doi, orang bagian administrasi kampus yang terkenal berhati batu bahkan berbubah jadi kapas, hingga orang marketing supplier sebuah merek ponsel yang selalu menjawab pertanyaan yang sama saat kami datangi tokonya hampir setiap kali kami pergi ke tempat perbelanjaan tersebut seolah ingin membeli padahal hanya iseng. 

Ia datang agak terlambat, "macet", katanya. Sekitar pukul 8 malam. Awalnya kami sempat bingung ingin pergi kemana [selalu seperti itu], jarang sekali kami merencanakan untuk pergi kemana-kemana. Akhirnya, memutuskan untuk pergi ketempat yang sudah saya sebutkan sebelumnya. Saya suka angin malam. Kekasih saya memiliki suhu tubuh yang selalu saya bilang lebih hangat dari orang-orang biasanya. Dan saat ia sakit justru suhu badannya turun. "Kamu aneh", saya menyeringai. Angin malam yang dingin dan suhu tubuhnya yang hangat, perpaduan yang sempurna untuk malam yang saya habiskan bersamanya. 

Sesampainya diparkiran motor, ia menyuruh saya untuk membuka jok motornya, "Tolong ambilkan dompet".  "Ya...." sambil menerima kunci lalu membukanya. Saya tidak menemukan dompet di dalamnya, sambil berkata tiada henti lalu tertegun "Mana orang gak ada dom................pet". Saya menemukan sebongkah coklat dengan edisi khusus berbungkus warna pink. 





Note Ponsel


28 Januari 2015 1:00 am
Dalam note ponsel yang tidak sengaja terbuka pada 27 Maret 2015

Selamat malam, pujanggaku yang sedang tertidur lelap. 
Saya sedang meredam semua perasaan yang ada kecuali antara saya dengan anda.
Saya ingin rasa ini seperti setan yang menggoda manusia, tak ada letih-letihnya.
Saya ingin rasa ini seperti api yang membakar lahan hutan gambut, menyambar dan membesar.
Saya ingin rasa ini tenang seperti air di laguna, stabil namun dinamis, yang tetap akan bergerak saat wadahnya bergerak.
Saya ingin melihat letihnya anda, lalu menjadi bantal tidur, penghantar mimpi indah dan nyenyaknya anda.
Saya ingin malam ini lebih lama, hingga tiada habisnya saya mengungkapkan tentang harapan saya atas kita.





-deaeka

Thursday, February 12, 2015

Tenda Ngemil - Sexy Food

FINALLY! Akhirnya bisa log in ke blog kebanggaan saya ini setelah lebih dari 10x salah masukin password! fyuh!!! Thanks brain! You did great, dude! hahaha #Berlebihan.
Pretty sure it's true. And so finally gue libur juga dari aktifitas kuliah yang gak henti-hentinya bikin jari sakit akibat uas laporan yang tiada henti menerpa! wkwkwkw. #Berlebihan #2

It has been a week lah ya liburan, sebenernya sih pengen banget liburan ke luar-luar kota, cuma masih banyak kendala ini itu. "ini budget, itu ijin, ini ujan, itu panas". huahh banyak sekali deh lah penggagal acara liburan. No big deal, untung gue anaknya kreatif dan imaginatif dan positif, [apa ini]. Liburan saya tetap menyenangkan kok selama ada pengalihannya yakni, [cailah yakni] nonton drama korea sampe nangis bombay, kulineran, bertemu pacar, bertemu teman, dan menulis blog tentunya. cihhh padahal baru kali ini lagi nulisnya. huahauha.

Beberapa waktu lalu saya pergi mengunjungi suatu tempat makan nan gaul bin ngehits se-anak-SMA-dan-Kuliahan. Yapski! Tenda Ngemil. Awal mulanya tau dari temen tapi perginya bareng pacar duns! mohon maaf para jomblo. Ternyata bener! bukan cuma namanya aja, tapi tempatnya beneran tenda! Tenda yang udah di modifikasi jadi kece banget dan gak berasa itu tempat emang cuma dari tenda hahaha! Dan gak boong juga kalo disitu emang tempat khusus cemal-cemil. 

Ada pancake, waffle, mie mie seduh, minuman yahud, minuman-minuman ucul, dan menu andelan mereka.... KUE PANCONG GREEN TEA! Gak nyangka kue pancong bisa jadi makanan ala kafe kafe juga ternyata. Yang membedakan menu mereka dari tempat-tempat lain itu adalah toping-toping yang hits juga, yaitu ada pancake/waffle dengan toping lelehan coklat tobleron, nutella yang lagi booming banget, green tea flavour dan lain-lain. 
Range Price: Pancake waffle IDR 20K-30K-an




Daku dan pacarku memesan waffle dengan toping tobleron + vanilla ice cream+bonus serpihan kacang kacang dan juga dobel pancakes nutella + vanilla ice cream+bonus serpihan kacang kacang #2. Kalo menurut gue, pancakenya smooth banget, rasanya gak terlalu manis dan nyum enak bingiw deh. Nutellanya berasa banget dan enak karena meleleh ala ala deh ya. Buat wafflenya, terlalu alot tapi masih enak kok. Tobleronnya berasa tapi teksturnya jadi kasar pas udah dilelehin. [Cailah… udah siap gantiin pak bondan nih gue] Untuk minumannya daku pesan vanilla milk shake, rasanya aneh disini, milknya gak berasa sama sekali, kebanyakan es nya mungkin ya, pokoknya gak se-kentel milkshake-milkshake yang bias gue minum. Oiyah buat pancong green teanya gak sempet nyobain T_T lupa, gara-gara udah kekenyangan akibat waffle itu. Huahauahaua. But for sure porsinya sih keliatannya normal ya, pas udah di makan ternyata banyak juga, cukup banget buat kantong mahasiswa yang lebih ngutamain porsi deh haha. #YangPentingKenyang. Tempatnya terlalu redup, kamera hp gue burem buat foto tempatnya. Tapi sejauh itu TENDA NGEMIL ACIK BINGIDH DEH!!! Trust me!!! Kepoin aja deh instagramnya @TendaNgemil or check my IG, they left comment in it. :p Eat Today Diet Tomorrow! Fuck Off You still look sexy.

Ngomong ngomong soal sexy… pakaian apa yang bikin kamu terlihat lebih sexy????? Tank top? Gaun? Flower dress? What? Lingerie??????????????
Mau cek cek dan beli Lingerie dengan banyak model dan berkualitas???
Tau ZALORA KAAAAN? Yup yup situs belanja online yang lagi hits banget sekarang-sekarang ini? Cupu deh gak tau soal Zalora! Bahkan di Zalora kamu bisa beli Lingerie! Gak percaya? Let’s check out!!! [Click The PINK One].



Thursday, January 15, 2015

Bahaya Cewek Keluar Malem

Halo guys tangan gue masih gemeteran pas ngetik ini. Sebenernya ini tema CURTENGMAL alias cuhat tengah malem. Jadi begindang. Gue bersama 3 cewek nakal (@mayriaan, @meykartika, dan @hahatika) untuk nonton satu cewek nakal lagi manggung (@nieahoy). Jangan lupa nonton Nie yups guys, dia manggung setiap kamis malam dari jam 10an till 11.30pm di panggung dekat coffee bean dan qq kopitiam. (Lupa nama stagenya). Back to the main topic…….. Kita nonton dia di summarecon mall serpong kan. Kita naik mobil. Mobil gue dan untuk pertama kalinya gue nyetir tanpa pendamping pria, biasanya sama ayahanda tercinta gue gak pernah dibolehin buat bawa mobil sendiri apalagi gak ada pendamping cowoknya. Dan ini untuk pertama kalinya dibolehin bersama mereka. Okay. Berangkat saik banget lah ya bisa di bilang. Kita mendarat diparkiran dengan selamat dan sejahtera. Gue parker mobil di ruko-ruko inul vizta depan SMS dong ya. Karena apa? Karena gue belom lancer parker, dan pikiran gue itu kalo parkir di emol nya itu bakal rame dan susah. Mangkanya gue pilih parkir disitu. Maafkan daku.

Setelah menonton pertunjukan seru anak british itu (niek and the band) kita pulang dong. Kita nonton till drop banget loh. Jam 12anlah ya keluar emol dan menuju parkiran yang sebenernya tinggal lurusa aja tapi harus nyebrang-nyebrang jalan gede. Setelah berfoto dan berpelukan kita caubella deh ye. Menurut ketiga anak nakal, teman-temanku, pada saat menuju mobil mereka mendengar ada mas-mas-tenk yang nge-suit-suit-in gitu. Gue gak denger apa apa dan gak engeh sih yups. Pas masuk parkiran, okay gue berusaha parkir dan keluar melewati gate nya lah ya. Hahaha.
Sudah selang beberapa meter dari jalan raya, jadi ada bunderan gitu, posisi bunderannya deket mcd serpong (buat yang tau). Abis puteran gitu jalan lurus kan, nah seluw donk ai, tetiba ada mobil di sebelah kiri mepet-mepet, dia buka kaca guys! BUKA KACAAA! Dan ada mas-mas dialemnya,nyengir-nyengir mesum gitu. Itu dia pepet sekali, kita masih yaudah-lah-ya. Gue jalan terus di sebelah kanan jalan. Untuk yang kedua kalinya di pepet lagi. Kebayang gak sih guys, kita di dalem isinya cewek semua, dan gue baru bisa banget naik mobil, gue gak pernah nge-gas sekenceng itu T_T. Terus si @hahatika nyeletuk “eh itu mas-mas yang tadi bukan sih? Eh sumpah di ngikutin? Sebenernya tadi gue punya feeling pas kita keluar dari gerbang parkir, ada segerombolan cowok gitu, pas banget kita keluar, mereka yang mobilnya parkir diluar gerbang itu langsung caubella juga, dan gue punya feeling diikutin, tapi masa iya kayak di sinetron sinetron” begitu atika berbicara. Feeling doi emang kuat banget, sekuat baja. Senempel magnet. Dan kalian tau kita diikutin sampe jauhhhhh banget. Gilak gue udah ngebut se-ngebut-ngebutnya supir amatir. Dan kita Cuma bisa baca doa. Asli gemeteran parah. Panik dong kalo kalo dia nyalib kita. Dan pas lampu merah gitu dia percis di belakang kita. Sialnya kiri kita kosong. Dia masuk ke sebelah kiri. “mampus mampus… dia ngapain”… lama banget mobil kita sejajaran gitu. Dia buka kaca mobilnya lagi. Akhirnya kita pada berinisiatif untuk ada dibelakang mobil dia…untungnya banyak angkot dan taksi.
Dan beberapa meter kedepan shit nya jalanan kosong, keknya mereka mau nungguin mobil kita yang ada dibelakangnya. Mereka sen kiri gitu, gue pelanin lagi gas nya, sembari cari taktik gimana cara biar gak kesalib. Alhamdulillahnya mereka sen kanan ke alfamart gitu, mobil kita ngelewatin mereka akhirnya, langsung gas kenceng dan gue salib kanan kiri biar aman jarak kita dengan si freak itu. Katanya @hahatika sih dia abis masuk ke alfamart langsung mundur lagi. Tapi untungnya gak kekejar. Ya Allah hahaha alhamdulilah banget tapi kita sampe rumah dengan selamat sehat wal afiat. Dan mobil gak lecet. Wakakaka.


Ini sih buat pembelajaran aja. Bagi cewek-cewek yang suka keluar malem, selama ini gue piker kita safety kalo keluar pake mobil karena terlindungi gitu, ternyata gak juga, dan kalo mau pergi malem-malem mendingan cari temen cowok deh buat mastiin ada yang jagain gitu. Langsung konci mobil kalo di parkiran dan lo baru masuk mobil. Sumpah itu serem bangetttt.aaaaaaaaaaaaaaaaaaak dan jangan lupa… at least lu apal baca doa dan ingat Tuhan. God bless you all. Seee yaaa… thank you. Muaaach :*

Friday, January 9, 2015

Begini...

Saya semeseter 3 dan baru mengikuti kelas Kewarganergaraan beberapa kali pertemuan. Saya suka dosennya, dia sudah cukup tua, ia suka bercerita tentang pengalaman hidupnya, dan menurut saya itu menarik. 
Suatu ketika ada yang menarik perhatian saya. Saya duduk dibarisan terdepan di kelas. Ada teman sekelas saya yang terlambat masuk kelas dan bertanya pada dosen yang pada saat itu sedang mengajar dan pembicaraan kita terpotong karena kehadirannya yang baru saja memasuki ruangan kelas. 
Mahasiswa yang terlambat bertanya, "Pak saya boleh masuk?"... "Ya masuk saja.... " ia terdiam sejenak lalu bersuara kembali "Kenapa sih orang-orang menayakan hal yang sebenernya mereka tidak ingin mendengar jawabannya...." 
Lalu beliau memberikan penjelasan. Jadi maksudnya adalah banyak gitu orang yang seharusnya gak menanyakan pertanyaan yang mereka tanyakan. Dari pertanyaan si telat itu kan jelas ya dalam hatinya pasti dia  menginginkan satu jawaban yaitu, "Ya boleh". Kalau bertanya seperti itu kamu memberikan saya 2 pilihan tandanya. "Kamu boleh masuk dan tidak boleh masuk. Kalau kamu benar-benar ingin masuk, ya masuk saja. Perihal saya izinkan atau tidak toh nanti saya akan berkata lagi kalo kamu tiba-tiba masuk dan tidak saya izinkan duduk."

Jangan memberi pilihan kepada orang dengan bertanya saat yang kamu ingin dengar jawabannya hanya satu.  

Kesimpulannya adalah saya mahasiswi yang rajin dan berjiwa nasionalis yang tinggi karena duduk terdepan di kelas Kewarganegaraan. Kelas pagi lagi jam 9. IHIK 

#CeritaPenting
#CeritaAsyig
#CeritaSeru