Good evening ladies and gentlemen! Akhir-akhir ini saya lagi
rajin-rajinnya belajar teori-teori. Mulai dari baca slide materi yang belum
diajarkan di kelas, melakukan pengulangan pembelajaran di rumah dengan materi
yang sudah diajarkan dan benar-benar mempelajarinya. Lagi, akhir-akhir ini saya
semakin sering self-talking, yang artinya berbicara dengan diri sendiri. Ya! Begini,
saya tipikal orang yang belajarnya dengan banyak metode, pertama-tama saya
harus membacanya, lalu saya pahami, kalau perlu saya tulis poin-poin nya untuk
mengingatkan apa saja yang saya sudah saya pelajari, lalu mempresentasikannya
sendiri, kemudian memahaminya lagi. Ketika saya melakukan presentasi dan
seolah-olah saya membayangkan diri saya sebagai seorang dosen atau konselor
[hahaha it’s true! It’s my way hahahha] saya mengindikasikan saya sudah
mengerti dan paham, serta telah menyamakan persepsi logika antara pemikiran saya
dan teori yang di maksud oleh para tokoh. Itu cara belajar saya. [sapa taw
menginspirasi]. Menurut dosen saya, orang yang belajar dengan cara belajar [auditori,
visual, dst] yang tepat, maka akan lebih maksimal hasilnya. Caranya bagaimana? Yaitu
dengan mengenali diri sendiri, kamu itu lebih mudah mengerti dengan cara belajar
seperti apa. [sapa taw membantu]
Selain itu saya sering self-talking tentang permasalahan
kehidupan saya, membayangkan diri saya adalah teman terbaik yang saya punya. Lalu
saya mulai mengutarakan permasalahan “gue sebel banget ya …..gue capek deh kalo
kayak gini terus….eh jadi gini…”. Saat saya mulai bercerita, sisi lain dari
diri saya, yang saya anggap sebagai teman cerita saya mulai mengeluarkan
solusi-solusinya, yang mana itu diri saya sendiri. Terkadang saya menemukan
jawaban atas segala permasalahan saya pada diri saya sendiri, namanya insight
[ide atau pemikiran yang tiba-tiba muncul]. Ketika saya bercerita pada diri
saya sendiri, diri saya mencoba menjawabnya sendiri secara tidak sadar…yup
insight. Saya berpikir mengenai lebih baik bercerita pada diri sendiri
sekarang, dibanding kepada orang lain. Karena yang mengetahui diri saya, ya
diri saya sendiri. Butuh memang tempat lain untuk bercerita, namun hanya untuk
didengarkan dan ditanggapi saja bukan untuk meminta solusi.
Beberapa waktu lalu saya pernah merasa lelah untuk percaya
pada siapapun. Saya merasa orang-orang tidak akan pernah membutuhkan saya. Orang-orang
tidak akan pernah menghargai saya seperti saya menghargai mereka. Whatever…
sekarang saya mencoba untuk tidak memperdulikan itu dan hidup sebahagia
mungkin. Saya tidak akan berharap banyak pada siapa-siapa; karena selalu
mengecewakan, saya tidak akan menggantungkan diri saya pada siapapun; karena
selalu ditinggalkan. Ya apapun itulah, biarkan rasa baper ini ditiup sejauh
mungkin hingga tidak lagi saya bisa merasakannya. Sedap… #miekaliah #AmininYakPlis
Don’t let the mood control you. Because you are the boss!
#BeBossy
No comments:
Post a Comment