Kamu yang disana,
aku bahagia pernah mengenalmu, apalagi pernah menjadi orang yang (sangat) dicintai olehmu. Biarlah aku ke-pede-an. Karena yang kurasakan memang nyata begitu adanya. Bukti lain adalah orang lain yang selalu membisikkanku bahwasanya kau memang sangat teramat sayang terhadapku. Kamu itu sangat menjengkelkan! Jelas sekali terlihat dari caramu menyuruhku untuk sekedar perhatian terhadap diriku sendiri. Ya, kau orang yang sangat jarang terlihat lelah untuk mengingatkanku agar aku menyayangi diriku sendiri. Terimakasih, ternyata sampai saat ini aku tidak pernah lupa akan itu. Tapi aku mau protes juga! Sebab kamu begitu akibatnya aku sering rindu akan caramu yang sangat menjengkelkan itu.
Kau tau? Sedang apa aku sekarang?
Aku tidak bisa tidur. Aku tidak mengantuk. Padahal sudah pukul 1:50am. Entah karena faktor genetika atau apa... yang jelas bukan karena kopi. Percayalah aku tak meminumnya lagi, karena aku tahu apa yang akan terjadi setelah aku meminumnya. Tubuh gemetar, jantung berdenyut lebih tidak sabar dan tidak bisa tidur pastinya. Jangan Ge-eR ya, kamu bukan alasanku tak bisa tidur karena memikirkanmu. Tapi, kamu adalah alasan besarku atas ketidak bisaan ku terlelap dalam waktu gelap dengan cepat. (Kau boleh senyum deh membacanya, selamat!).
Aku ingin mengadu dalam kata, bahwa aku sedang merindukanmu. Aku cukup percaya diri, kau pasti menyadarinya. Kau pasti senang aku merindukanmu, bukan begitu?. Tenanglah, aku tak akan mengintip facebook-mu untuk melihat foto-fotomu. Aku hanya akan lebih sering membuka profil twittermu, barang kali terselip kata-kata untukku atau sekedar inisial namaku. Menyentuh sedikit 'favorited'-mu, siapa tahu bukan ada twitku yang kau favorite-kan. :p
Aku mengenal benci, akupun mengenal suka dan sayang, selebihnya aku mengenal kamu untuk di sayang.
Salam Rindu yang Sedang Dirindukanku, kamu.
No comments:
Post a Comment